Home » » Cara Setting Mikrotik Dasar

Cara Setting Mikrotik Dasar

Cara Setting Mikrotik Dasar
(IP,DNS,DHCP Client,DHCP Server,Gateway)


Setting IP MIKROTIK dengan WinBox
Bagaimana setting miktoik Via Winbox ? Mungkin bagi yang sudah sering setting mikrotik atau setting router dengan linux mungkin sudah terbiasa dan mungkin cara ini sudah bau tapi ini sedikit tips bagi para newbie untuk setting mikrotik dengan dengan memakai via winbox.  Bagi yang belum punya winbox bisa download winbox terlebih dahulu sekalian juga download mikrotik OS nya. 


1. Jalankan winbox, sperti gambar dibawah ini, untuk RouterOS Mikrotik yang sudah dibeli biasanya ip=192.168.88.1 namun jikalau memakai mikrotik yang dipakai ialah PC-Computer ip bisa tergantung dengan ip yang di setting. Klik MAC Address dan pasword kosong kemudian klik connect.


2. Maka akan tampil winbox mikrotik, klik remove configurationt untuk setting mikrotik sesuai keinginannya, langkah yang pertama arahkan pada sajian intercafe yang artinya lancard atau card yang tersedia dan sudah teristal pada mikrotik. interface1 untuk Modem intercafe2 untuk Lan. 




3. Bagaiman kelanjutanya untuk setting mikrotik ? untuk melanjutkan setting mikrotik via winbox langkah selanjutnya klik ip address, pola 192.168.0.1/24 untuk Lan 192.168.1.2/24 untuk Modem. Seperti gambar dibawah ini.



4. Jika sudah selesai memberi ip addreess maka selanjutnya memberi ip route yang artinya ip route berfungsi sebagai IP Gatway Sumber internet, tentunya jikalau memakai speddy ip routenya 192.168.1.1.


5. Dst.Address berfungsi sebagai pembatas ip yang nantinya terhubung dengan jaringan tersebut atau biarkan saja supaya semua ip bisa terhubung dengan RouterOS Mikrotik.

6. Kemudian untuk melanjutkan nya klik ip firewall.


7. Maka akan tampil pada winbox Nat Firewall Chain=srcnat Out.interface=Modem/lan yang mengarah ke modem.


8. Arahkan sajian dan klik Action, pada sajian Action pilih masquerade dan klik OK.
Untuk tes apakah berhasih setting mikrotik dengan winbox dengan cara ping 192.168.0.1(ip router gatway mikrotik) dan ping 192.168.1.1(ip gatway) jikalau reply from 192.168.1.1 maka setting sudah sukses..





Cara Setting DNS Mikrotik - Mungkin anda sudah sering mendengar istilah DNS Server ini. DNS (Domain Name System) Server berfungsi memetakan hostname atau domain situs web di Internet ke IP address nya (menjadi IP address). Sebagai catatan, jaringan komputer (termasuk internet) berkomunikasi dengan memakai alamat IP bukan dengan nama-nama domain ibarat .com, .net, .org, dll. Itulah sebabnya untuk mengkonfigurasikan komputer user maupun router yang akan mengakses internet DNS Server nya harus dikonfigurasi terlebih dahulu. Jika tidak, maka situs yang akan dituju tidak bisa diakses lantaran IP address nya tidak sanggup diketahui.


Untuk mengkonfigurasi DNS Server di Mikrotik anda bisa menyeting nya via command line maupun via winbox. Berikut ini pola command santunan DNS Server 8.8.8.8 (DNS punya Google) :
[admin@MikroTik] > ip dns set servers=8.8.8.8 allow-remote-requests=yes

Cek apakah setingan DNS sudah masuk.
[admin@MikroTik] > ip dns print
servers: 8.8.8.8
dynamic-servers:
allow-remote-requests: yes
max-udp-packet-size: 4096
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 9KiB

Pada command di atas maksud allow-remote-requests=yes ialah akan mengakibatkan Router Mikrotik anda sebagai DNS Server juga. Sehingga nantinya konfigurasi DNS pada komputer user cukup diarahkan ke Router Mikrotik, dan tidak lagi diarahkan ke DNS Server milik Google ataupun ISP, atau lainnya. Hal ini sanggup menghemat penggunaan Bandwidth lantaran pertanyaan-pertanyaan DNS hanya akan diberikan ke Router Mikrotik anda.
Untuk lebih mudahnya anda sanggup memakai Winbox untuk mengkonfigurasi DNS Server di Mikrotik melalui sajian IP --> DNS --> tombol Settings, maka akan muncul tampilan ibarat ini :



Sebaiknya anda mengkonfigurasi lebih dari satu DNS Server, sehingga ketika server pertama down kita masih bisa memakai server kedua. Anda sanggup memasukkan DNS server nya ibarat gambar di atas atau melalui command line dengan command berikut ini :
[admin@MikroTik] > ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes

Setelah DNS Server di Mikrotik sudah dikonfigurasi maka seharusnya Router Mikrotik sudah sanggup terhubung ke internet. Cek koneksi ke internet dengan melaksanakan ping ke website ibarat google.com.



Gunakan Ctrl + C untuk menghentikan proses ping.







 DHCP Server dan DHCP Client
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat sanggup mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan menawarkan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client. 
Selain IP Address, DHCP juga bisa mendistribusikan isu netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support). 
Mikrotik sanggup dipakai sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, contohnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak menawarkan isu IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan menawarkan IP secara otomatis melalui proses DHCP.

  
Mikrotik sebagai DHCP Client 
Dalam kasus ini, untuk sanggup memperoleh alokasi IP Address dari ISP, yang nantinya sanggup dipakai untuk terkoneksi ke internet, kita bisa memakai fitur DHCP Client. Langkah-langkah pembuatan DHCP Client sanggup dilakukan  pada menu IP -> DHCP Client -> Add.
 
 
Untuk pengaktifkan DHCP Client, definisikan parameter interface dengan interface yang terhubung ke DHCP Server, atau dalam kasus ini ialah interface yang terhubung ke ISP.
Karena kita ingin semua traffic ke internet memakai jalur koneksi dari ISP, maka Use-Peer-DNS=yes dan Add-Default-Route=yes. 
Terdapat beberapa parameter yang bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan jaringan; 
  • Interface : Pilihlah interface yang sesuai yang terkoneksi ke DHCP Server
  • Use-Peer-DNS : Bila kita hendak memakai DNS server sesuai dengan isu DHCP 
  • Use-Peer-NTP : Bila kita hendak memakai isu pengaturan waktu di router (NTP) sesuai dengan isu dari DHCP
  • Add-Default-Route : Bila kita menginginkan default route kita mengarah sesuai dengan isu DHCP 
  • Default-Route-Distance : Menentukan nilai Distance pada rule routing yang dibentuk secara otomatis. Akan aktif jika add-default-route=yes 
Sampai langkah ini, seharunya Router sudah bisa saluran ke internet. Selanjutnya lakukan setting DHCP Server untuk distribusi IP Address ke arah jaringan lokal /LAN.
Mikrotik sebagai DHCP Server 
DHCP Server akan sangat sempurna diterapkan jikalau pada jaringan mempunyai user yang sifatnya dinamis. Dengan jumlah dan personil yang tidak tetap dan selalu berubah. Jika pada kasus ini sifat user ibarat itu sanggup kita temui pada tamu yang berkunjung.Konfigurasi DHCP Server sanggup dilakukan pada sajian IP -> DHCP Server -> Klik DHCP Setup 

Dengan menekan tombol DHCP Setup, wizard DHCP akan menuntun kita untuk melaksanakan setting dengan menampilkan kotak-kotak obrolan pada setiap langkah nya. 

Langkah pertam, kita diminta untuk menentukan di interface mana DHCP Server akan aktif. Pada kasus ini DHCP Server diaktifkan pada ether3. Selanjutnya Klik Next
Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address 192.168.4.0/24. Maka pada langkah kedua, penentuan DHCP Address Space akan otomatis mengambil segment IP yang sama. Jika interface sebelumnya belum terdapat IP, bisa ditentukan manual pada langkah ini.
Selanjutnya,  kita diminta menentukan IP Address yang akan dipakai sebagai default-gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard akan memakai IP Address yang terpasang pada interface ether3.
Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan ke Client. Secara otomatis wizard akan mengisikan host ip pada segment yang telah digunakan. Pada pola ini, IP 192.168.4.1 tidak masuk dalam Addresses To Give Out, lantaran IP tersebut sudah dipakai sebagai gateway dan tidak akan di-distribusikan ke Client.
Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP Client akan melaksanakan rquest DNS ke server mana. Secara otomatis wizard akan mengambil isu setting DNS yang telah dilakukan pada sajian /ip dns . Tetapi bisa juga jikalau kita ingin menentukan request DNS Client ke server tertentu.

Langkah terakhir kita diminta untuk menentukan Lease-Time, yaitu berapa usang waktu sebuah IP Address akan dipinjamkan ke Client. Untuk menghindari penuh / kehabisan IP, setting Lease-Time jangan terlalu lama, misalkan 1 hari saja. 



Sampai langkah ini, jikalau di klik Next akan tertampil pesan yang menyatakan bahwa setting DHCP telah selesai.
  
Untuk melaksanakan percobaan, hubungkan PC ke ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC pada posisi "obtain an IP address automatically" . 

Seharusnya Laptop akan mendapat assign IP otomatis dari Router. Perhatikan expired time, seharusnya sama dengan parameter Lease-Time yang sudah ditentukan pada DHCP Server. 
DHCP Leases
Daftar perangkat yang sudah diberikan IP secara otomatis akan ada pada /ip dhcp-server leases. 
Secara default, ip address yang akan diberikan ke client diurutkan dari belakang (192.168.4.254). Akan tetapi, kita juga bisa melaksanakan pengaturan supaya sebuah IP hanya akan dipinjamkan ke Client tertentu. Misalnya, jikalau Client-A melaksanakan request DHCP, maka Server akan selalu menawarkan IP 192.168.4.254. 
Konsep tersebut sanggup diterapkan dengan memakai Static Leases. Ide dasarnya ialah melaksanakan reservasi sebuah IP Address untuk sebuah MAC Address tertentu. Ada 2 cara konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada pada tab Leases. Jika dilakukan dengan cara ini client harus sudah mendapat IP Address dahulu.
Cara kedua dengan menambahkan secara manual pada tab Leases.

Selain sanggup dipakai untuk reservasi IP Address, Static Leases juga bisa dipakai untuk menentukan :
  • Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client) 
  • Limitasi bandwidth (rate-limit) , jikalau ditentukan maka rule simpe queue akan secara otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari server.
  • Melakukan blocking MAC Address tertentu supaya tidak bisa mendapat pinjaman IP, dengan opsi "Block-Access=yes". 
Jadi, selain sanggup mendistribusikan IP secara otomatis, dengan DHCP Server juga sanggup melaksanakan administrasi terhadap DHCP Client dengan memakai Static Leases. 





Setting Mikrotik Sebagai Gateway

Mikrotik sebagai gateway ialah salah satu konfigurasi yang paling sering ditemui selain sebagai administrasi bandwidth. Mikrotik sebagai gateway maksudnya ialah router mikrotik dimanfaatkan sebagai pintu gerbang daerah keluar masuknya paket dari dan ke internet, jadi semua paket akan dilewatkan melalui Mikrotik. Topologi yang dipakai pada jaringan model ini sangat sederhana, lantaran konfigurasi ini juga ialah konfigurasi dasar bagi seseorang yang ingin berguru perihal Mikrotik. Setiap orang yang ingin berguru perihal Mikrotik harus bisa melaksanakan konfigurasi ini. Berikut gambar yang saya buat untuk menggambarkan topologinya.
Settingan yang dipakai juga sangat sederhana. Berikut ini akan saya perlihatkan settingan Mikrotik sebagai gateway memakai Winbox. Disini saya memakai PC Router yang saya instal Mikrotik versi 3.20 dan saya pasangkan 2 buah kartu jaringan, dimana pada port pertama saya colokkan kabel yang berasal dari ISP, dan port kedua saya colokkan ke Switch yang terhubung ke LAN. Anda juga bisa memakai Router Board, sama saja.
1. Persiapan Awal
  • Hidupkan PC Router
  • Pastikan semua sudah terpasang dengan baik ibarat topologi diatas.
  • Nyalakan salah satu komputer client untuk mensetting PC Router Mikrotik memakai Winbox. Kalau belum punya software Winbox, silahkan download di situs Mikrotiknya.
  • Jalankan Winboxnya.
  • Maka akan muncul jendela kecil, yaitu tampilan awal dari Winbox.
  • Klik tombol yang mempunyai tiga titik […] disamping tombol [Connect]
  • Jika Routernya sudah terkoneksi dengan baik ke LAN, maka akan muncul sebuah list yang berisikan MAC Address dan IP Address.
  • Klik saja MAC Addressnya, kemudian klik [Connect]
  • Maka akan muncul jendela admin dari router Mikrotik yang diremote memakai Winbox.
  • Apabila PC Router Mikrotik yang Anda gunakan ini sebelumnya sudah pernah disetting, maka lakukanlah reset ulang supaya semua settingan kembali ibarat awal pada ketika belum dilakukan setting apapun. Caranya ialah klik tombol [New Terminal].
  • Maka akan muncul sebuah jendea yang mempunyai latar belakang putih.
  • Ketikkanlah pada jendela putih itu tulisan, [system reset], jikalau diminta menentukan Yes atai No, pilih saja Yes dengan menekan tombol [Y].
  • Setelah di reset biasanya router akan terdisconnect, konekkan kembali dengan langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  • Maka akan muncul jendela yang menanyakan, apakah akan memakai settingan default dari Mikrotik atau ingin memakai settingan sendiri. Klik [Remove Configuration] lantaran kita akan melaksanakan settingan sendiri.
  • Lalu supaya gampang untuk diidentifikasi berikanlah nama untuk router yang digunakan. Dari [System] > [Identify]. Ketikkan nama router yang Anda inginkan, klik [Ok]. Disini saya menawarkan nama [Gateway]. Sampai disini router sudah siap untuk dikonfigurasi.
2. Memberikan Komentar Pada Interface
Selanjutnya ialah menawarkan komentar pada masing-masing interface supaya gampang kita kenali, mana yang untuk ke ISP dan mana yang untuk ke LAN:
  • Klik [Interface].
  • Klik pada interface [ether1].
  • Klik icon yang bergambar kertas berwarna kuning, kemudian isika komennya. Disini saya menawarkan komen [TO INTERNET], lantaran interface ini yang akan menuju internet.
  • Begitu juga untuk [ether2]. Saya berikan komen [LOKAL]. Karena interface ini yang akan terhubung eksklusif ke jaringan lokal [LAN].

3. Memberikan IP Address
Untuk menawarkan IP Address lakukan langkah berikut ini:
  • Klik [IP]
  • Pilih [Address]
  • Maka akan muncul jendela baru. Klik tanda [+] berwarna merah yang berada di sisi kiri atas dari jendela gres yang muncul tadi.
  • Ketikkan IP Address yang mengarah ke internet beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 10.10.1.1/24. Disini saya memakai simulasi, jadi jangan heran saya memasukkan IP Address ibarat itu. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan sendiri.
  • Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
  • Pilih interface yang mengarah ke internet, disini saya menentukan [ether1].
  • Berikan komentar supaya gampang dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya menawarkan komentar [IP Internet]
  • Klik [Ok]
Dengan langkah diatas kita telah menambahkan IP Address yang mengarah ke internet, selanjutnya ialah menambahkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal. Untuk caranya sama dengan langkah diatas, yaitu:
  • Klik lagi tanda [+] berwarna merah.
  • Ketikkan IP Address yang mengarah ke jaringan lokal beserta subnetnya. Misalnya saya masukkan 192.168.1.254/24. Untuk Anda, silahkan Anda sesuaikan dengan selera.
  • Setelah memasukkan, klik [Apply], maka akan muncul [Network Address] dan [Broadcast Addressnya].
  • Pilih interface yang mengarah ke lokal, disini saya menentukan [ether2].
  • Berikan komentar supaya gampang dikenali dengan mengklik [Comment]. Berikan komentar Anda, disini saya menawarkan komentar [IP Lokal].
  • Klik [Ok]
4. Menambahkan Routing Table
Agar jaringan lokal bisa melaksanakan saluran ke jaringan luar (internet), maka harus dibentuk routing table. Agar paket mempunyai arah tujuan yang terang dan paket tersebut tahu bagaimana cara ia menuju tujuannya, caranya adalah:
  • Klik [IP]
  • Klik [Routes], maka akan terlihat 2 buah routing default.
  • Klik tanda [+] yang berwarna merah dibagian atas, maka akan muncul jendela baru.
  • Pada [Destination] biarkan dengan [0.0.0.0/0].
  • Pada [Gateway] isikan IP Address yang menjadi gateway dari router Anda. Disini saya memasukkan [10.10.1.254].
  • Tambahkan komentarnya.
  • Klik [Ok].
5. Menambahkan NAT Rule
Tujuan menciptakan NAT rule ialah supaya paket bisa dilewatkan ke jaringan luar atau internet. Agar paket yang berasal dari interface lokal [ethe2] bisa hingga ke tujuannya dengan melewati interface internet [ether1]. Caranya ialah sebagai berikut:
  • Klik [IP].
  • Pilih [Firewall].
  • Masuk ke tab [NAT].
  • Klik tanda [+] yang berwarna merah, maka akan muncul jendela [New NAT Rule].
  • Pada [Chain] pilih [srcnat].
  • Pada [Out Interface] pilih interface yang mengarah ke internet, yaitu [ether1].
  • Masuk ke ta [Action].
  • Pada [Action] pilih [masquerade].
  • Klik [Apply].
  • Tambahkan komentar jikalau perlu. Penuli menambahkan komentar [NAT Rule].
  • Klik [Ok] jikalau sudah selesai.



6. Memasukkan DNS
DNS dipakai sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Kaprikornus apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. caranya ialah sebagai berikut:
  • Klik [IP].
  • Pilih [DNS], maka akan muncul jendela [DNS].
  • Klik [Settings].
  • Pada [Primary DNS] masukkan DNS utama. Misalnya saya masukkan DNS Speedy yaitu [203.130.196.155].
  • Pada [Secondary DNS] masukkan DNS alternatif. Misalnya [8.8.8.8] yaitu DNS yang dibentuk oleh Google.
  • Berikan centang pada [Allow Remote Requests].
  • Klik [Ok] jikalau sudah selesai.
7. Tes Konfigurasi
Setelah itu langkah terakhir dari seting di router ialah melaksanakan pengecekan apakah konfigurasi yang dilakukan sudah benar atau belum. Caranya adalah:
  • Klik [New Terminal].
  • Lakukan ping ke salah satu domain yang Anda inginkan. Misalnya [ping google.com]. jikalau sudah ada balasan, mkaa berarti router sudah berhasil terkoneksi ke internet.
8. Tes Konfigurasi di Klien
Selanjutnya ialah melaksanakan tes koneksi ke internet dari klien, namun sebelumnya IP Address dari klien harus diatur sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat. Berikut ialah konfigurasi klien sesuai dengan konfigurasi yang penulis buat dari Windows XP:
IP Address : 192.168.1.1
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.254
Preferred DNS : 203.130.196.155
Alternate : 8.8.8.8
Lakukan ping dari Command Prompt ke salah satu domain di internet, contohnya google.com dengan mengetikkan perintah [ping google.com]. jikalau ada reply itu berarti konfigurasi sudah berhasil. Jika belum coba lebih teliti lagi dalam melaksanakan konfiurasi.



Sekian dan Terima Kasih

0 comments:

Post a Comment

Search

Blog Archive