Halo teman pada kesematan kali ini aku akan sharing bagaimana cara melaksanakan konfigurasi RIP di cisco packet tracer.sebelum itu apakah anda sudah mengetahui apa itu RIP.
Pengertian
1.Mudah di konfigurasi
2.Tidak memerlukan design
3.Tidak kompleks
4.Less Overhead
Kekurangan
1.Penggunaan Bandwidh yang sangat tinggi
2.Terbatas pada jumlah HOP
3.Tidak scalable HOP Count hanya 15
4.Konvergensi rendah (waktu yang di butuhkan oleh router untuk memakai route alternative pada ketika best route down).
Konfigurasi
Buatlah topologi menyerupai gambar di bawah ini :
Setelah anda menciptakan Topologi menyerupai gambar di atas sehabis itu anda masuk ke Tiap-tipa router dan konfigurasikan :
R1 :
R2 :
Pengertian
RIP yakni salah satu routing protocol yang paling gampang dikonfigurasi dibandingkan dengan EIGRP dan OSPF. Akan tetapi mempunyai keterbatasan dalam hal maksimum jumlah hop yang sanggup dicapai, maka protocol ini cocok dipakai untuk jaringan skala kecil.
Sampai ketika ini RIP telah memliki 3 versi :
- RIP V1 memakai classfull routing
- RIP V2 mendukung classies inter-domain routing (CIDR) dan VLSM
- RIPng (RIP next generation ) mendukung ipv6
1.Mudah di konfigurasi
2.Tidak memerlukan design
3.Tidak kompleks
4.Less Overhead
Kekurangan
1.Penggunaan Bandwidh yang sangat tinggi
2.Terbatas pada jumlah HOP
3.Tidak scalable HOP Count hanya 15
4.Konvergensi rendah (waktu yang di butuhkan oleh router untuk memakai route alternative pada ketika best route down).
Konfigurasi
Buatlah topologi menyerupai gambar di bawah ini :
Network <Network-ID>: di gunakan untuk mengadvertise (mengenalkan) network yang terhubung eksklusif dengan Router (Directly Connected-Network).
Setelah anda menciptakan Topologi menyerupai gambar di atas sehabis itu anda masuk ke Tiap-tipa router dan konfigurasikan :
R1 :
Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn1idn1(config)#int gi0/0idn1(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.255.0.0idn1(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn1(config)#int gi0/1idn1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0idn1(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn1(config)#router ripidn1(config-router)#version 2idn1(config-router)#network 192.168.1.0idn1(config-router)#network 10.0.0.0idn3(config-router)#end
R2 :
Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn2idn2(config)#int gi0/0idn2(config-if)#ip add 10.0.0.2 255.255.0.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config-if)#int gi0/1idn2(config-if)#ip add 20.0.0.1 255.255.0.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config)#int gi0/2idn2(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config)#router ripidn2(config-router)#version 2idn2(config-router)#network 192.168.2.0idn2(config-router)#network 10.0.0.0idn2(config-router)#network 20.0.0.0idn3(config-router)#endR3 :Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn3idn3(config)#int gi0/0idn3(config-if)#ip add 20.0.0.2 255.255.0.0idn3(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn3(config)#int gi0/1idn3(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0idn3(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn3(config)#router ripidn3(config-router)#version 2idn3(config-router)#network 192.168.3.0idn3(config-router)#network 20.0.0.0idn3(config-router)#end
Sekarang mari kita coba cek pada routing table di salah satu router
R1 :
idn#show ip route Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, dia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static routeGateway of last resort is not set 10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masksC 10.0.0.0/16 is directly connected, GigabitEthernet0/0L 10.0.0.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0R 20.0.0.0/8 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0 192.168.1.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masksC 192.168.1.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/1L 192.168.1.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1R 192.168.2.0/24 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0R 192.168.3.0/24 [120/2] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0
R: Menandakan dynamic Routing RIP yang sedang aktif pada routing tables, dengan Administrative distance 120 / metrics 2.
Selanjutunya kita lihat isu routing protocols yang sedang aktif pada salah satu router dengan command berikut ini:R1:
idn1#sh ip protocolsRouting Protocol is "rip"Sending updates every 30 seconds, next due in 22 secondsInvalid after 180 seconds, hold down 180, flushed after 240Outgoing update filter list for all interfaces is not setIncoming update filter list for all interfaces is not setRedistributing: ripDefault version control: send version 2, receive 2 Interface Send Recv Triggered RIP Key-chain GigabitEthernet0/0 2 2 GigabitEthernet0/1 2 2 Automatic network summarization is in effectMaximum path: 4Routing for Networks: 10.0.0.0 192.168.1.0Passive Interface(s):Routing Information Sources: Gateway Distance Last Update 10.0.0.2 120 00:00:11Distance: (default is 120)
Berdasar output routing protocol router 1 di atas, bahwa protocol yang di gunakan yakni RIP dengan Version 2, network 10.0.0.0 dan 192.168.1.0 mempunyai Administrative Distance 120, ada dua interface yang di aktifkan pada routing protocol RIP.
Penutup : Sekian dari aku mengenai konfigurasi Router rip di cisco packet tracer biar artikel ini bermanfaat jik ada pertanyaan silahkan komentar terimakasih. Referensi : Buku konfigurasi rip.pdf
0 comments:
Post a Comment