Home » , , » Mengetahui Pasangan Setia Atau Tidak Dapat Melalui Tes Dna

Mengetahui Pasangan Setia Atau Tidak Dapat Melalui Tes Dna


Mengetahui Pasangan Setia atau Tidak Bisa Melalui Tes DNA Mengetahui Pasangan Setia atau Tidak Bisa Melalui Tes DNA

Tipsnya And Trik - Untuk mengetahui apakah pasangan serius menjalin hubungan, sanggup dilakukan melalui tes DNA. Hanya diharapkan satu helai rambut pasangan, Anda pun sanggup mengetahui apakah beliau benar-benar serius dengan Anda.

"Saya pikir itu tak terelakkan sebab prosesnya sangat mudah, cepat, dan murah," kata Profesor Michael Gillings, jago biologi dari Macquarie University. Tes DNA ini juga sanggup mendeteksi apakah seseorang mungkin sanggup berkomitmen jangka panjang atau hanya sekadar bermain-main.

Alat ini bekerja dengan profil gen yg mengontrol neurotransmitter ibarat oksitosin (yg berafiliasi dengan komitmen) dan vasopressin (yg berafiliasi dengan kesetiaan).

"Saat Anda pergi dengan seseorang yg baru, Anda sanggup tetapkan apakah beliau pilihan yg sempurna dengan menggunakan belahan kecil dari gennya yg sanggup memprediksi hal itu," tutur Gillings kepada majalah CLEO, ibarat dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (17/7/2013).

"Terlalu anggun untuk jadi kenyataan bila tahu siapa laki-laki yg sempurna bagi Anda," kata editor CLEO, Sharri Markson menanggapi tes yg Saat ini hanya tersedia di laboratorium dan hanya menurut pengujian pada pria. Namun, tes ini merupakan trik cepat untuk mengetahui apakah Anda membuang-buang waktu dalam menjalin kekerabatan dengan pasangan.

Menurut Gillings, tes laboratorium dengan biaya sekitar Rp 9 juta itu bukan jumlah yg signifikan dan harganya pun bakal segera turun. Dia juga memprediksi tes ini bakal jadi terkenal seCaranya komersial.

"SeCaranya etika, tes ini diistilahkan sebagai ladang ranjau. Pertama, menguji seseorang tanpa sepengetahuan mereka dengan rahasia mengambil rambutnya. Kedua adalah menafsirkan perihal sikap seseorang," tutur Gillings.

Ia menambahkan, seseorang sanggup mempunyai pasangan dengan gen monogami standar tapi dalam keadaan tertentu, sanggup saja mereka berselingkuh. Intinya, Saat orang menggunakan teknologi yg disebut nanopore DNA sequencing sanggup dipercaya bahwa gen mensugesti sikap yg nantinya sanggup diprediksi melalui beberapa tes.

"Terdapat kekerabatan berpengaruh antara gen tertentu dengan perilaku, gen bukan satu-satunya penentu perilaku. Lingkungan dan pengalaman pun turut andil di dalamnya," terang Gillings.

Sebagai contoh, penelitian yg diterbitkan journal Nature Neuroscience pada bulan Juni menemukan bahwa modifikasi gen kesetiaan pada tikus padang rumput yg terkenal 'nakal', menciptakan mereka jadi induk yg membisu di lokasi tinggalnya.

"Terlihat bahwa gen juga sanggup mengontrol kesetiaan serta sikap sampaumur orang renta dan ini juga terjadi pada manusia," kata Gillings. Ia menambahkan orang mungkin sanggup memanfaatkan teknologi tapi Musti diperhatikan pula apakah penggunaan teknologi ini hanya upaya mengendalikan cinta atau mencegah semoga tidak sakit hati.

Meski berisiko pada kesalahpahaman dan implikasi etis, tes DNA ibarat ini mungkin menarik banyak orang untuk mencobanya atau bahkan banyak yg menolak. "Gen bukanlah penentu mutlak dari perilaku, pengalaman dan lingkungan pun turut andil di dalamnya," pungkas Gillings.

0 comments:

Post a Comment

Search

Blog Archive